Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson

Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Trending News Today ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Everything trending in social media, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson
link : Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson

Baca juga


Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson

TEKANAN mengambil tendangan penalti semakin tinggi dalam bola sepak moden.

Mengambil contoh, sejumlah 34 daripada 146 penalti yang dihadiahkan kepada Liverpool gagal disudahkan pemainnya, jumlah yang sama dicatat Arsenal (134 penalti) iaitu tertinggi dalam Premier League (PL).

Bukan mudah untuk menjaringkan gol menerusi sepakan penalti sekarang berbanding dahulu. Bagi bekas penjaga gol England dan Tottenham Hotspur, Paul Robinson memberitahu penyerang dan penjaga gol mengetahui rahsia pemain yang bakal mengambil tendangan sebelum sepakan penalti itu diambil dan ia menjadi satu permainan psikologi.

BAHAGIAN 1: Siapa penjaga gol pilihan Paul Robinson, beza liga dahulu dan sekarang?

Ikuti bahagian 2 sesi bertemu peminat bersama dengan kelab penyokong Tottenham, Malaysia Spurs di Kelana Jaya, Sabtu lepas.


Jangan lupa saksikan rancangan Bual Bola setiap Jumaat 10:15 malam di Astro AWANI.

Sumber Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson


Demikianlah Artikel Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson

Sekianlah artikel Bual Bola: Sepakan penalti hanya permainan minda - Paul Robinson kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: