“Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli

“Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Trending News Today ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Everything trending in social media, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli
link : “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli

Baca juga


“Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli

Ia antara kata-kata dilemparkan kepada masyarakat Orang Asli yang berdepan diskriminasi, sebuah persidangan mengenai hak kebudayaan diberitahu.

 
"Mereka cemuh kami 'kotor', 'babi'" - Orang Asli

“Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli

PETALING JAYA: Seorang wakil komuniti Orang Asli dari Perak hari ini mencuri tumpuan sebuah persidangan mengenai hak kebudayaan di sini apabila menceritakan pengalaman hariannya berdepan pelbagai bentuk diskriminasi dan penghinaan.

Beliau yang hanya memperkenalkan dirinya sebagai Rahman menceritakan bagaimana dirinya dicemuh dengan panggilan seperti “babi” dan “anjing” oleh pelajar dan guru ketika di sekolah.

“Saya nampak ada isu perkauman. Kami Orang Asli rasa terhina. Pendidikan tercicir. Di sekolah, kami dipanggil babi, kami kotor, kami anjing,” kata Rahman pada sesi soal-jawab persidangan yang dihadiri wakil khas Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) mengenai hak kebudayaan, Karima Bennoune.

Rahman berkata pernah sekali beliau menonton klip video di mana seorang penceramah agama juga melemparkan kata-kata cemuhan.

“Dalam video yang dikongsikan kepada saya oleh seorang sahabat dari Kelantan, ustaz kata kami jangan jadi bangang macam Orang Asli,” katanya.

“Saya sedih… jangan hina kami Orang Asli.”

Seorang lagi Orang Asli yang memperkenalkan dirinya sebagai Fatimah berkata komuniti itu sering dianggap “hodoh”.

Menurutnya, ia berlainan daripada tanggapan mengenai Orang Asal di Sabah dan Sarawak “lebih menawan”.

Seorang akademik keturunan Iban dari Sarawak, Dr Madeline Berma dari Pusat Kepimpinan Wanita Universiti Kebangsaan Malaysia, kemudian menasihati Fatimah untuk mengabaikan kata-kata cemuhan.

“Apabila orang memanggil kita hodoh, merekalah yang sebenarnya hodoh.

“Jika kamu anggap diri kamu cantik, tidak perlu bimbang apa kata orang lain kerana kamu cantik.”

Sumber: FMT

 



Sumber “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli


Demikianlah Artikel “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli

Sekianlah artikel “Mereka cemuh kami ‘kotor’, ‘babi'” – Orang Asli kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: